Wednesday, April 13, 2016

harus ke Timur, menuju Malang (1)


Perjalanan ke Malang kali ini adalah seperti sebuah keharusan, karena tepat empat puluh hari yang lalu kakek dari garis Ummi meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya, setelah sebelumnya sempat dirawat beberapa hari di sebuah rumah sakit di Malang. Sebagai cucunya, aku kali ini harus datang karena pada saat hari H meninggalnya kakek aku tidak sempat pulang ke Malang.

Kakek, atau yang biasa aku panggil dengan sebutan “Bapak” meninggal di usia yang sudah sangat tua, entah berapa tepatnya aku tidak tahu pastinya. Yang jelas, kakek sudah sangat berumur di hari meninggalnya. Kakek adalah sosok yang berbadan tegap dengan tubuh yang sangat proporsional. Sisa-sisa kejayaan masa mudanya saat masih menjadi seorang tentara masih bisa terlihat.

Hal yang paling gampang diingat dari sosok kakek adalah hobinya yang sangat menyukai jalan pagi. Tiada hari yang dilewatkan tanpa diawali dengan jalan pagi. Dulu pas masih kecil, aku sangat menyukai ritual jalan pagi ini saat kakek berkunjung ke Banyuwangi, karena pasti ada sesuatu yang dibeli saat jalan pagi bareng kakek. Ya, tidak hanya di Malang, bahkan saat mengunjungi anak dan cucunya di Banyuwangi pun, ritual ini masih tetap dijalankan.

Mungkin karena kebiasannya itulah, kakek bisa menapak usia yang cukup panjang, masih sangat sehat di hari tuanya, juga masih sering bepergian. Namun beberapa hari sebelum meninggal, kakek sempat drop yang mengharuskannya untuk opname hinggal akhirnya kakek meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya.

Allohummaghfir lahu, warhamhu, wa ‘aafiihi, wa’fu anhu.
Ya Alloh, ampunilah segala dosanya, sayangi kakek di sana, maafkan juga segala salah dan khilafnya.


Selamat jalan Kakek.
Selamat jalan Serka Purn. H. Soerahmad Tasrip.

Kami akan sangat merindukanmu dan selalu berusaha mengusir rasa rindu itu dengan doa-doa panjang untukmu.

No comments:

Post a Comment