Perjalanan
ke Malang kali ini adalah seperti sebuah keharusan, karena tepat empat puluh
hari yang lalu kakek dari garis Ummi meninggalkan kami semua untuk
selama-lamanya, setelah sebelumnya sempat dirawat beberapa hari di sebuah rumah
sakit di Malang. Sebagai cucunya, aku kali ini harus datang karena pada saat
hari H meninggalnya kakek aku tidak sempat pulang ke Malang.
Kakek,
atau yang biasa aku panggil dengan sebutan “Bapak” meninggal di usia yang sudah
sangat tua, entah berapa tepatnya aku tidak tahu pastinya. Yang jelas, kakek
sudah sangat berumur di hari meninggalnya. Kakek adalah sosok yang berbadan
tegap dengan tubuh yang sangat proporsional. Sisa-sisa kejayaan masa mudanya
saat masih menjadi seorang tentara masih bisa terlihat.
Hal
yang paling gampang diingat dari sosok kakek adalah hobinya yang sangat
menyukai jalan pagi. Tiada hari yang dilewatkan tanpa diawali dengan jalan
pagi. Dulu pas masih kecil, aku sangat menyukai ritual jalan pagi ini saat
kakek berkunjung ke Banyuwangi, karena pasti ada sesuatu yang dibeli saat jalan
pagi bareng kakek. Ya, tidak hanya di Malang, bahkan saat mengunjungi anak dan
cucunya di Banyuwangi pun, ritual ini masih tetap dijalankan.
Mungkin
karena kebiasannya itulah, kakek bisa menapak usia yang cukup panjang, masih
sangat sehat di hari tuanya, juga masih sering bepergian. Namun beberapa hari
sebelum meninggal, kakek sempat drop yang mengharuskannya untuk opname hinggal
akhirnya kakek meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya.
Allohummaghfir
lahu, warhamhu, wa ‘aafiihi, wa’fu anhu.
Ya
Alloh, ampunilah segala dosanya, sayangi kakek di sana, maafkan juga segala
salah dan khilafnya.
Selamat
jalan Kakek.
Selamat
jalan Serka Purn. H. Soerahmad Tasrip.
Kami
akan sangat merindukanmu dan selalu berusaha mengusir rasa rindu itu dengan
doa-doa panjang untukmu.
No comments:
Post a Comment