“Sebuah
perselisihan akan menjadi jalan paling singkat di antara dua pikiran.”
“Senyum
itu bukan untuk membalas apa-apa, senyum itu untuk memulai semuanya.”
“Kurangi
kesinisan pada orang lain karena kamu hidup pasti membutuhkan orang lain.”
“Aku
sudah member telinga, harusnya aku mendapat suara.”
“Suara
kehidupan di dalam diriku tak dapat menyentuh telinga kehidupa dalam dirimu,
tetapi marilah kita berbicara agar kita tidak akan merasa kesepian.”
“Arti
penting manusia adalah bukan pada apa yang dia raih, melainkan lebih pada apa
yang dia ingin raih.”
“Hanya
orang dengan rahasia-rahasia dalam hati mereka yang mampu meramalkan
rahasia-rahasia di dalam hati kita.”
“Betapa
tidak pedulinya dirimu ketika kamu menginginkan orang-orang terbang dengan
sayapmu dan kamu bahkan tak mempu member mereka bulu.”
“Dahsyatnya
sebuah impian bisa membuat orang menempuh perjuangan seberat apapun untuk
mendapatkan impiannya.”
“Mencintai
air harus menjadi ricik, sampai-sampai hujan yang kesekian kerap juga menemani
perjalanan cinta kita. Hujan di langit itu. Hujan di matamu.”
“Yang
paling dekat dengan hatiku adalah seorang raja yang tidak memiliki singgasana
dan seorang miskin yang tidak tahu caranya mengemis.”
“Persahabatan
itu adalah pertanggungjawaban yang manis, bukan sebuah peluang.”
“Seperti
dua kapal yang berpapasan sewaktu badai, kita telah bersilang jalan satu sama
lain, tapi kita tidak membuat sinyal, kita tidak mengungkapkan sepatah kata
pun, kita tidak punya apa pun untuk dikatakan.”
“Kebaikan
yang sesungguhnya adalah dia yang berbuat baik kepada orang yang dianggap
jahat.”
“Di
gunung, kamu akan melihat semua orang dalam wujud aslinya. Karakter orang akan
tampak jelas, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dengan segala kebaikan
dan keegoisannya. Kuat atau tidaknya dia, mandiri atau manjanya, rewel atau
tegarnya. Semua akan tampak di gunung.”
“Lakukan
segala cara, selama itu mungkin dan masuk akal.”
Dari sebuah novel, "Altitude 3676,
Takhta Mahameru - Azzura Dayana"
No comments:
Post a Comment